10 Penyebab Kanker Ovarium, Jenis, Gejala dan Pencegahannya
5 mins read

10 Penyebab Kanker Ovarium, Jenis, Gejala dan Pencegahannya

Penyebab kanker ovarium sebenarnya masih belum terpenuhi seluruhnya. Tapi, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seorang wanita memiliki penyakit tersebut.

Kanker ovarium sendiri merupakan jenis kanker yang muncul pada ovarium atau indung telur wanita. Seringkali, kanker ovarium disebut sebagai ‘pembunuh diam-diam’ karena tak mudah terdeteksi dan muncul pada stadium lanjut.

Oleh karena itu, penting bagi Anda memahami apa saja penyebab kanker ovarium, jenis-jenisnya, gejala serta langkah pencegahannya. Anda bisa memahami semua informasi itu dengan membaca artikel ini sampai selesai, ya.

Jenis Kanker Ovarium Berdasarkan Sel Tempat Kanker Berasal

Penyebab kanker ovarium sebenarnya sulit terdeteksi pada stadium awal. Meski begitu, pastikan Anda mengetahui lebih dini penyebab, gejala dan pencegahannya!

Berdasarkan sel tempat kanker itu berasal, terdapat 3 jenis kanker ovarium yang penting Anda tahu, antara lain:

  • Kanker Ovarium Epitel: Jenis kanker ovarium paling umum yang berasal dari sel-sel epitel yang melapisi permukaan luar pada ovarium.
  • Sel Germinal Ovarium: Tergolong langka, perkembangan kankernya berasal dari sel germinal yang menghasilkan telur. Biasanya, terjadi pada wanita muda.
  • Ovarium Stroma: Muncul dari sel stroma ovarium yang berfungsi sebagai penghasil hormon. Jenis ini juga jarang terjadi daripada kanker yang muncul pada sel epitel.

Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Ovarium untuk Anda Catat

Berikut beberapa penyebab kanker ovarium berdasarkan faktor risikonya yang harus Anda catat:

  • Usia di Atas 50 Tahun: Risiko kanker ovarium dapat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita usia 50-70 tahun pasca menopause.
  • Mutasi Genetik: Mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2, serta gen lain meliputi TP53, PTEN maupun gen yang berkaitan dengan sindrom Lynch secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker tersebut.
  • Terapi Penggantian Hormon (HRT) Pasca Menopause: Terapi hormon pengganti pasca menopause, terutama hanya estrogen saja dalam jangka waktu panjang sedikit bisa meningkatkan risiko kanker ovarium.
  • Endometriosis: Suatu kondisi yang mana muncul jaringan mirip lapisan rahim pada luar rahim, sedikit meningkatkan risiko terkena jenis kanker ovarium.
  • Penggunaan Bedak Talkum Pada Area Genital: Penyebab kanker ovarium berikutnya ini muncul pada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa penggunaan bedak talkum pada area genital dapat meningkatkan risiko kanker. Tapi, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan terkait masalah ini.
  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa wanita yang memiliki PCOS memiliki risiko peningkatan kanker ovarium.
  • Obesitas: Wanita dengan berat badan atau BMI diatas 30 juga memiliki risiko yang tinggi.
  • Tidak Pernah Hamil atau Melahirkan: Wanita yang belum pernah hamil atau melahirkan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker ovarium.
  • Punya Riwayat Keluarga Pengidap Kanker Ovarium atau Payudara: Wanita yang keluarganya memiliki riwayat kanker payudara, kanker ovarium hingga kanker kolorektal memiliki risiko lebih tinggi. Terutama jika berkaitan dengan mutasi gen BRCA 1 maupun BRCA 2.
  • Kebiasaan Merokok: Penyebab kanker ovarium juga dapat terjadi dari kebiasaan merokok. Sebab, dalam rokok terdapat bahan kimia berbahaya yang kemungkinan besar mampu menyebabkan mutasi sel abnormal.
  • Menstruasi Lebih Awal: Menstruasi lebih awal kurang dari usia 12 tahun juga dapat menjadi salah satu penyebab kanker ovarium pada usia muda. Sebab, hal ini dapat meningkatkan jumlah siklus ovulasi, sehingga mampu meningkatkan risiko kanker nantinya.

Apa Saja Gejala Kanker Ovarium yang Paling Umum Muncul?

Sayangnya, kanker ovarium tidak pernah menunjukkan gejala-gejala yang spesifik pada stadium awal. Sehingga, banyak yang tidak menyadari dan mengabaikannya karena beranggapan bahwa kondisi itu terjadi karena suatu hal lainnya.

Gejala kanker ovarium pada setiap orang juga dapat beragam, tapi yang paling umum terjadi, yaitu:

  • Perut sering merasa kembung atau penuh dalam waktu lama
  • Kehilangan nafsu makan atau sering merasa cepat kenyang saat makan
  • Siklus menstruasi tidak teratur atau muncul perdarahan dari luar siklus menstruasi sendiri
  • Nyeri punggung tapi tidak berkaitan dengan masalah tulang atau otot
  • Terasa nyeri saat sedang berhubungan seksual (dispareunia)
  • Berat badan meningkat atau menurun tanpa sebab yang jelas
  • Perubahan pada fungsi usus sehingga mudah sembelit, sehingga merubah kebiasaan buang air besar
  • Sering merasa sangat lelah tanpa alasan jelas
  • Keseringan buang air kecil karena merasa terus ingin buang air kecil
  • Muncul perasaan tidak nyaman pada area perut dan panggul.

Apa Saja Langkah-langkah Pencegahan untuk Kanker Ovarium?

Sebenarnya, tak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, tetapi ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:

  • Menggunakan pil KB atau kontrasepsi oral
  • Hamil dan menyusui juga menjadi salah satu cara menurunkan risiko kanker ovarium
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Kalau ingin diet, pastikan melakukan diet sehat dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan
  • Lakukan olahraga secara rutin dan teratur
  • Hindari terapi hormon pasca menopause yang tidak penting
  • Lakukan tes genetik dan pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga
  • Kurangi konsumsi alkohol dan mulai berhenti merokok
  • Rutin lakukan pemeriksaan kesehatan dengan konsultasi ke dokter spesialis.

Beberapa penyebab kanker ovarium, gejala dan langkah pencegahannya penting Anda ketahui. Sebab, kanker merupakan sebuah penyakit yang tak mudah terdeteksi dan membuat penderitanya hanya memiliki harapan hidup kecil. Jadi, supaya hidup Anda lebih panjang dan bermakna, pastikan untuk rajin memeriksa kesehatan dan memulai kebiasaan gaya hidup sehat, ya.