Inilah Teknik Digital Dentistry dalam Prosedur Perawatan Gigi
Teknik digital dentistry merupakan perkembangan teknologi dalam dunia kedokteran gigi yang sangat membantu dalam memberikan perawatan efisien kepada pasien.
Dengan adanya digital dentistry beberapa langkah manual prosedur gigi dapat dihilangkan dan membuat perawatan menjadi lebih efisien serta otomatis. Dampaknya dapat mempercepat prosedur perawatan serta dapat memberikan tindakan efektif.
Jenis Teknik Digital Dentistry yang Digunakan dalam Kedokteran Gigi
Digital dentistry merupakan teknologi berbasis computer yang memungkinkan praktik kedokteran gigi dapat meningkatkan perawatan pasien. Teknik yang digunakan memanfaatkan teknologi komputer untuk membantu diagnosis hingga perawatan.
Dengan demikian, membuat penyakit pasien bisa diketahui lebih jelas dan dapat dibuat diagnose tepat untuk menentukan pengobatan atau perawatan terbaik. Selain itu, juga membantu meningkatkan efisiensi pengobatan dengan menghilangkan prosedur manual.
Dalam praktik kedokteran gigi, digital dentistry sudah banyak digunakan, terutama beberapa jenis teknologi berikut ini:
1. Radiografi Digital atau Pemindai Intraoral
Salah satu teknik digital dentistry yang banyak digunakan adalah radiografi digital. Teknologi ini juga digunakan pada cabang kedokteran lainnya untuk membantu diagnosis penyakit.
Radiografi dengan bantuan sistem komputer ini dapat menghasilkan peta dan cetakan gigi yang jelas. Jadi, bukan sekadar dilihat di layar komputer saja, tapi juga dapat dicetak sehingga dapat dinilai oleh dokter.
Dokter dapat melihat permasalahan yang dialami pasiennya dengan lebih baik sehingga bisa menentukan jenis perawatan terbaik. Selain itu, dapat memperlihatkan langsung pada pasien mengenai kondisi gigi pasien tersebut.
Dengan demikian, membuat pasien bisa lebih mengerti mengenai kondisi atau permasalahan pada gigi dan mulutnya.
Penggunaan radiografi digital juga lebih minim radiasi dibandingkan pemakaian sinar-x. Radiasi dapat diturunkan hingga 70% dibandingkan sinar-x dan lebih ramah lingkungan.
2. Computer-Aided Manufacturing
Teknik digital dentistry lainnya adalah computer-aided manufacturing, yaitu penggunaan perangkat lunak untuk membantu perancangan dan produksi restorasi gigi. Sebagai contoh untuk pembuatan mahkota, jembatan, dan veneer.
Dengan bantuan computer-aided manufacturing atau CAM akan memudahkan perawatan restorasi gigi. Tidak lagi diperlukan operasi besar, tapi bisa dilaksanakan di klinik.
Penggunaan CAM bisa mempercepat pengerjaan restorasi gigi. Jika sebelumnya memerlukan waktu 2-3 hari, kini hanya satu hari saja. Selain menghemat kunjungan pasien, juga bantu mempercepat pemulihan.
3. Cone-beam Computed Tomography Imaging
Teknik Cone-beam menggunakan mesin sinar-x untuk memberikan tampilan tiga dimensi gigi dan anatomi mulut. Teknik pencitraan ini dapat memberikan tampilan kondisi mulut yang tidak bisa dideteksi dengan pemeriksaan sinar-x biasa.
Hasil gambaran tiga dimensinya dapat sesuai dengan keadaan asli, terutama penempatan posisi gigi dan akarnya.
4. Teknik CT Scan
Dalam pengembangan teknik digital dentistry berbasis teknologi komputer, ditemukan revolusi dalam bidang implant gigi. Implan merupakan proses pemasangan atau perbaikan pada gigi dengan menambahkan bagian baru.
Implant harus dilakukan dengan teliti, terutama dalam perencanaan penempatan implant, agar meminimalisir risiko komplikasi. Agar memudahkan menempatan implant, dimanfaatkan teknik CT Scan.
CT scan akan membantu dokter untuk melihat struktur tulang secara detail. Kemudian penempatan implant dapat disesuaikan dengan kondisi anatomi pasien. Jadi, dapat menghasilkan perawatan lebih aman dan tidak menyebabkan komplikasi.
5. Operasional Klinik Gigi
Penggunaan teknik digital dentistry juga sangat membantu dalam kegiatan operasional klinik setiap harinya. Dengan adanya sistem manajemen terstruktur memanfaatkan penyimpanan digital memudahkan dalam pencatatan data pasien.
Pembuatan jadwal kunjung atau perawatan pasien juga jadi lebih mudah dan tertata rapi sehingga memudahkan komunikasi antara dokter dan pasien.
Penggunaan komputer akan mempercepat proses administrasi, kemudian meningkatkan akurasi dalam diagnosis. Selain itu, akan meningkatkan akurasi dalam perencanaan perawatan pasien.
Akses yang mudah dan informasi terpusat dalam digital dentistry bisa memudahkan pengambilan data sesuai kebutuhan pengobatan. Jadi, memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Kegiatan operasional menjadi lebih mudah, terutama bagian pendataan data pasien dan perawatannya, pengaturan jadwal dokter, serta tindakan operasi kecil maupun besar. Dapat diterapkan untuk klinik maupun rumah sakit besar.
6. Penggunaan Kecerdasan Buatan atau AI
Dalam teknik digital dentistry juga diterapkan penggunaan kecerdasan buatan atau AI. Bantuan AI bisa memberikan kemudahan dalam banyak hal, sebagai contoh menganalisis data pasien.
Kemudian pencetakan 3D untuk pembuatan gigi tiruan dan augmented reality (AR) dalam pelatihan dokter gigi. Jadi, dapat memberikan perawatan lebih baik dan memuaskan bagi pasien.
Diterapkannya penggunaan AI akan mengubah cara-cara manual dalam perawatan gigi menjadi otomatis. Selain itu, akan membantu pelaksanaan perawatan yang sebelumnya tidak bisa dilakukan menggunakan cara manual.
Penerapan AI akan mengangkat standar pengobatan dalam bidang kedokteran gigi dan kesehatan mulut. Pada praktiknya, pasien maupun dokter akan merasakan manfaatnya.
Dokter dapat melakukan diagnosis lebih baik kemudian mengambil keputusan pengobatan paling tepat. Sedangkan pasien dapat mengobati penyakitnya dengan perawatan lebih cepat, nyaman, dan efisien.
Peningkatan kualitas pelayanan melalui metode lebih presisi dan efisien, kemudian akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Penerapan AI dalam dunia kesehatan mulut mencerminkan kemajuan industri medis sehingga mendorong inovasi serta pengembangan infrastruktur di sektor kesehatan.
Perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan gigi dan mulut memungkinkan perawatan dilakukan dokter dengan memanfaatkan komputer dan AI.
Dikenal teknik digital dentistry yang mampu membantu otomatisasi dalam perawatan gigi, dan menghilangkan prosedur manual sehingga penanganan pasien lebih efektif, cepat, serta mengurangi berbagai risiko.